Jumat, 26 Desember 2008

Hidup Bukan Hanya Urusan Perut

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:PRIE GS
Bisa dibilang aku telat sekali membaca buku ini. Lha gimana nggak? Buku ini sudah keluar tahun 2007 kemarin tapi aku baru membacanya beberapa hari yang lalu. hehehe... so last year ya? Tapi nggak apa-apalah. Better late than never kan? *ngeles*
Cerita dikit ahhh... Pas lagi ngubek-ngubek koleksi bukunya Abah, tanpa snegaja aku menemukan buku ini. Langsung kuambil dan kubaca. Wahhh.... bukunya bagus!! menghibur dan lucuuuu... aku ngekek-ngekek terus waktu membacanya.
Buku ini berisi kolom-kolom Prie GS dari tiga tempat. Dari Tabloid Cempaka, Suara Merdeka Cyber News dan dari websitenya Andrie Wongso; www.andriewongso.com.
Bahasa yang dipake dalam kolom-kolomnya sangat mudah dicerna. makanan kaleeeeeeeeeeeeee!!
maksudnya, nggak belibet gitu. aku paling suka dan cocok sama buku yang bahasanya nggak berputar-putar (baca: nggak bikin mikir sampai kening berkerut-kerut).
Ceritanya ringan tapi mengandung banyak hikmah.
Ada satu kalimat yang selalu bikin aku tersenyum jika mengingatnya. Salah satu kolomnya berjudul "Ada Nyamuk Berpelukan". Inti ceritanya, si penulis pernah terkena demam berdarah. Banyak teman yang membesuknya. Bukannya menghibur, mereka malah mengejeknya. Kata teman-temannya, uang dari orang-orang yang membesuk lebih besar daripada biaya sakitnya. Setelah dihitung, memang benar. Disitu Prie menulis; "Jadi, sambil terhina, saya berterimakasih juga!".
Hehehe... nggak tau ya, lucu aja membaca kalimat tersebut. Ada-ada saja Pak Prie itu.
Cerita tentang "Badut ULangtahun" juga lucu. Anak-anak dikampungnya Pak Prie yang semula riang gembira karena tau akan kedatangan badut diacara ualngtahun salah satu warga, berubah menjadi histeris ketika sang badut benar-benar datang. Hahaha... aku nggak bisa bayangin deh, ramenya kayak apa tuh kampung. Hihihi...
Ada 55 cerita dalam buku ini dan -menurutku- hampir semuanya menarik. Nggak rugi deh baca buku ini, walaupun telat. hehehe...
Gambar diambil dari sini



Senin, 22 Desember 2008

IBU

aku kemarin diutus Abah ngetik salah satu puisinya yang berjudul IBU. aku baru ngeh kalo puisi tersebut bagussss banget!! aku sampai berkaca-kaca waktu menuliskannya eh mengetiknya.
Dan atas seijin Abah, aku publishkan puisi tersebut disini. ya itung-itung untuk kado Hari Ibu untuk semua Ibu di dunia. hehehe
Jadi, selamat membaca....

IBU

Ibu
Kaulah gua teduh
tempatku bertapa bersamamu
sekian lama
Kaulah kawah
dari mana aku meluncur dengan perkasa
Kaulah bumi
yang tergelar lembut bagiku
melepas lelah dan nestapa
gunung yang menjaga mimpiku
siang dan malam
mata air yang tak brenti mengalir
membasahi dahagaku
telaga tempatku bermain
berenang dan menyelam

Kaulah, ibu, laut dan langit
yang menjaga lurus horisonku
Kaulah, ibu, mentari dan rembulan
yang mengawal perjalananku
mencari jejak sorga
di telapak kakimu

(Tuhan
aku bersaksi
ibuku telah melaksanakan amanatMu
menyampaikan kasihsayangMu
maka kasihilah ibuku
seperti Kau mengasihi
kekasih-kekasihMu
Amin).

1414
(dari buku kumpulan puisi "Pahlawan dan Tikus")

p.s: Selamat hari Ibu untuk semua Ibu di muka bumi ini. Anda semua hebat!!! GOD bless you all!!

Jumat, 12 Desember 2008

Dari OPRAH

Pagi tadi aku terharu banget pas nonton Oprah yang ditayangkan Metro TV. Tema hari ini tentang "Ethical Experiments". Jadi semacam 'tes' yang dilakukan oleh TV ABC untuk mengetahui sejauh mana kepedulian warga Amerika kepada sesama.
Ada banyak skenario untuk 'tes' tersebut. Setiap skenario dimainkan oleh aktor dan aktris dari TV ABC -atau ABC TV ya?.
Bagian yang membuatku terharu yaitu, ketika ada seorang wanita muslim berjilbab -diperankan oleh aktris- masuk ke sebuah toko roti di Texas. Begitu masuk dia langsung ditolak oleh pelayan toko tersebut. Pelayan toko itu seorang aktor juga. Dia bilang: "Kami tidak melayani muslim. Pergi saja ke tempat lain! Kau seorang teroris. Naik ke atas ontamu dan kembalilah ke tempat asalmu!".
Wanita muslim itu bilang kalo dia lahir dan besar di Amerika. Si pelayan membalas dengan ketus "Orang Amerika tidak memakai handuk dikepalanya". Dan dia terus menyudutkan wanita itu dengan kata-kata pedasnya.Si wanita akhirnya meminta tolong pada seorang pembeli pria untuk memesankan roti. Tapi pria tersebut tidak menggubrisnya. Dan lalu pergi meninggalkan wanita tersebut.
Yang bikin sedih, ternyata banyak pembeli yang setuju dengan omongan si pelayan toko. Kenapa ya banyak yang benci sama orang Islam?
Tapi aku juga seneng karena ada juga yang membantu wanita muslim tersebut. Orang-orang yang membela itu mengecam tindakan si pelayan dan banyak juga yang bersumpah tidak akan datang lagi ke tokonya jika dia masih saja mendiskriminasi orang Islam.
Melihat pembelaan orang-orang tersebut aku benar-benar terharu dan langsung pengen nangis. Bukan lebay ya.. Tapi memang benar-benar terharu.
aku jadi  teringat Mbak Ienas. Mudah-mudahan mbak Ienas nggak mendapat perlakuan buruk dari orang Amerika yang sempit pikirannya.
Lebih lengkap tentang episode "Ethical Experiments" klik aja di sini

Kamis, 04 Desember 2008

Maryamah Karpov

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:Andrea Hirata
Akhirnya setelah menunggu selama berbulan-bulan, buku terakhir dari seri tetraloginya Andrea Hirata keluar juga akhir Nopember ini. aku langsung beli dooong... hehehe
Namun sayang, ternyata cerita Maryamah Karpov -menurutku lhooo- nggak sedahsyat buku-buku sebelumnya. Kurang gereget gitu deh...
Aku juga sempat kecele dengan sub judulnya "Mimpi-mimpi lntang" -eh benar nggak istilahnya sub judul? :)
aku pikir di dalamnya bakalan banyak bercerita tentang Lintang. eh ternyata nggak. Agak kecewa juga koz aku masih pengen tau banyak soal Lintang. (Mas Ikal, bikin buku soal Lintang doooong. hehehe)
Tapi walaupun agak kurang gereget, buku ini tetap berhasil membuatku berkaca-kaca -di buku pertama s/d terakhir selalu ada bagian yang membuatku 'termehek-mehek'. Yaitu, saat Ikal menceritakan tentang Bapaknya yang akan naik pangkat tetapi ternyata nggak jadi.
Ada cerita yang aku kurang bisa percaya. Cerita ketika Ikal membuat perahu sendiri. Bukan underestimate pada si Ikal tapi kayaknya kok gimanaaa gitu. terlalu ajaib. hihihi....
Cerita selebihnya kebanyakan tentang pencarian Ikal akan sosok A Ling, cinta pertamanya. Segitu cintanya kah Ikal pada A Ling sampai berkorban apa aja? ck.. ck.. ck.. Hebaaatttt!!!
Dan endingnya..... cukup mengharukan dan sedikit mengejutkan. Silahkan membeli bukunya bagi yang penasaran. hehehehe....

Foto diambil dari sini

Sabtu, 25 Oktober 2008

FAST FOOD

Kemarin, aku makan siang kesorean di salah satu restoran cepat saji. Aku kaget begitu masuk restoran tersebut. Bukan jam makan tapi pwenuh banggeedd..
Setelah celingak-celinguk, akhirnya aku memilih duduk semeja dengan seorang perempuan yang juga sendirian. Lucu juga semeja, duduk sebelahan tapi nggak ngomong apa-apa. Rasanya baru kali ini deh aku makan semeja dengan orang asing. Hehehe…
Sambil makan aku memperhatikan orang-orang di restoran tersebut. Kebanyakan anak-anak muda gitu dehh.. aku perhatikan banyak yang udah kelar makan tapi tak juga beranjak dari kursinya. Apalagi yang berdua-duaan tuh. Halah… dilama-lamain deh!
Yang menarik, ada sepasang anak muda yang hanya diem-dieman. Setelah menghabiskan minumannya, yang cewek dengan cuek bebehnya langsung ngeloyor pergi dengan muka cemberut tanpa berkata sepatah katapun kepada si cowoknya. Si cowok nggak segera mengejar kekasihnya. Pas udah jalan agak jauh, baru deh si cowok berdiri dan menyusul si cewek. Aku langsung bias menebak apa yang sedang terjadi diantara mereka. Pasti mereka lagi berantem. Hehehe…
Mataku kembali mencari-cari. Tapi nggak ada yang menarik lagi. Yang ada, aku malah sebel liat orang-orang udah nggak ngapa-ngapain –hanya ngobrol ajah- tapi nggak segera bangkit dari kubur eh kursi. Menurutku restoran fast food tuh nggak cucok untuk berlama-lama. Restoran ini hanya pas untuk makan. Bukan untuk ngobrol ngalor ngidul apalagi buat meeting.
Restoran cepat saji atau fast food, sesuai artinya memang restoran yang menyajikan makanan dalam waktu cepat. Tapi aku juga memaknainya –ceilee..- dengan “makan secara cepat (=fast food)”. Hehehe…. 
Kenapa kubilang begitu? Yah… kan banyak orang yang pengen makan disitu. Kasihan kan kalo mereka musti berdiri, menunggu kursi kosong. Padahal mungkin mereka sudah kelaparan. Sementara yang duduk-duduk sudah kekenyangan. Harus pengertian lah..
Kalo pengen ngobrol panjang lebar ngalor ngidul ngetan ngulon atau pengen berlama-lama dengan pujaan hati, sebaiknya pilih tempat yang nggak jadi favoritnya banyak orang. Hehehe…
Lagian kalo sepi kan tambah syahdu tuk suasananya. Hahaha… *setan*
Yah… tapi ya gimana ya? Nggak semua orang punya rasa pengertian yang tinggi. Mereka merasa berhak berlama-lama karena mereka duduk di tempat itu juga nggak gratis alias bayar. Jika ingin santai dan makan berjam-jam, tempat yang paling nyuaman adalah di rumah masing-masing. Hihihi..

 

 

Kamis, 23 Oktober 2008

Black List

Sore tadi aku dibikin jengkel sama seseorang yang mengundang Abah untuk acaranya. Orang itu, sebut saja Pak W, salah satu karyawan bank swasta terkenal yang baru saja buka cabang di Rembang. Kantornya berencana mengadakan launching dan mengundang Abah sebagai salah satu pengisi acara.
Pak W, sejak sebulan yang lalu sudah mulai kontak aku. dia minta dicariin jadwal yang pas Abah dirumah. Rencana awal dia mau bikin acara buka bersama, tapi Babe nggak bisa, akhirnya diundur sampe setelah lebaran. Dia minta antara tanggal 20-26 Oktober. Kebetulan baru hari Jumat tanggal 24 Oktober, baru jadwal Babe kosong. Dari pertama sudah aku bilang, kalo setuju hari Jumat yang jelas nggak bisa pagi karena Abah ada pengajian rutin tiap Jumat pagi. Dia bilang oke dan mau koordinasi sama pihak pusat yang ada di Jakarta.
Selang satu atau dua hari dia telpon lagi, minta kalo selain hari Jumat masih ada nggak? pihak pusat agak keberatan kalo hari Jumat karena Jumat itu hari pendek. Jawabanku masih sama. Hari yang kosong tinggal Jumat. Dia pun mengatakan akan kontak lagi ke pusat.
Beberapa hari kemudian, dia telpon lagi. Dia bilang, Pusat sudah oke hari Jumat tapi minta kepastian Abah beneran bisa datang atau nggak. aku bilang Insya Allah. Terus dia tanya. kalo hari Jumatnya enaknya jam berapa. aku bilang Abah bisanya malam. Karena pagi ngaji, kemudian siang sampe sore istirahat. Dia bilang OKE. Setelah itu dia lama nggak kontak lagi.
Baru seminggu yang lalu dia kontak lagi. Itupun masih mbingungi jam-nya. aku bilang Abah sudah oke jumat malam.
Beberapa hari kemudian dia telpon lagi dan ngabari kalo Bupati Rembang nggak jadi hadir dalam acara tersebut karena ada undangan mendadak ke Jakarta. Dia pun meminta dengan sangat Abah tetep bisa hadir. aku bilang insya Allah. aku tegaskan lagi, "Jumat malam ya Pak?", dia bilang "iya bu..". aku pikir semua udah clear.
Tiba-tiba, sore tadi dia telpon. Seperti ini percakapan kami di telpon.
Pak W (PW): "bu almas. saya mau sowan sekalian bawa undangan".
aku (A)        : "oiya Pak"
PW: "sama itu bu almas. kami juga mohon Bapak kerso maringi doa pada acara besok Jumat itu".
A : "acaranya dimulai jam berapa Pak?"
PW : "jam sembilan bu".
A : "jam sembilan malam?"
PW : " Ndak bu. Jam sembilan pagi".
A : "LHO??!!! -nada mulai meninggi- kok pagi tho Pak? kan saya sudah bilang kalo pagi nggak bisa.
PW : "Aduh... aduh... gimana ini".
A : "kan saya sudah berkali-kali bilang Pak. kok jadi pagi ini gimana. dulu kan sudah setuju malam kan Pak"..
PW : "ndak bu, pagi. aduh gimana bu? tolonglah saya bu. ini menyangkut masa depan saya. saya sudah terlanjur janji kalo bapak bisa datang. kalo nggak jadi datang, hancurlah saya" *mulai mengiba-iba plus hiperbola*
A : "lha gimana Pak. kalo pagi jelas Bapak nggak bisa. Bapak nggak bisa ninggalin pengajian"
PW : "tolonglah saya bu.. tolong" *suara semakin mengiba*
A : " ya kalopun Abah datang, ya nggak jam 9 Pak. jam 10 mungkin baru bisa"

percakapan masih terus berlangsung sampai beberapa menit. Suara di seberang mengiba-iba minta dikasihani. aku, berusaha sekuat tenaga nggak sampe emosi. Tapi berkali-kali aku menyalahkan dia dan dia menerima aku salah-salahkan. (emang salah!! batinku...)
Percakapan berhenti dan dia mengatakan akan segera meluncur ke rumah untuk mengantarkan undangan.
Beberapa menit sebelum maghrib dia datang. Aku temui langsung. Dia masih saja tetap mengiba-iba dan mengatakan masa depannya akan hancur kalo Abah sampai nggak datang. (setan dalam hatiku bilang "hancur kan urusanmu sendiri!!" yah... tapi aku nggak bisa sekejam itu. kasihan juga kalo dia sampe dimutasi gara-gara nggak berhasil menepati janjinya untuk 'mendatangkan' Abah. aku memang terlalu baik orangnya. he..)
Dia mengiba-iba dan aku pun masih tetap menyalahkan dia terus. ngelesnya sangat-sangat wagu. "mungkin waktu itu saya nggak denger bu.." katanya dengan muka di innocent-innocent-kan.
WHAATTTT????!!! NGGAK DENGER???!!! NGGAK MUNGKIN LAH... -ini masih suara hati kecilku.
Suara yang keluar dari mulutku; "Bapak lagi crowded ya?" kataku agak sinis.
"iya bu... pikiran saya agak kacau memang"
Bosen dengan iba-iba-nya aku pun bilang "yah berdoa saja mudah-mudahan Abah bisa datang".
Dia pun akhirnya pamit sambil tak henti-hentinya minta maaf.

Kejadian diatas bukan pertama kalinya buat aku. Aku sudah sering banget ketemu 'pengundang' yang menjengkelkan. Rasanya pengen maki-maki aja. Tapi aku nggak bisa begitu juga. aku mesti jaga omongan dan sikap kan?
Paling mereka-mereka yang menjengkelkan itu aku ketusin dan aku bikin mereka merasa sangat bersalah. hehehe kejam juga ternyata ya?
Mereka-mereka itu pengennya dimengerti tapi nggak mau ngerti keadaan Abah. Banyak dari mereka yang dengan seenak udelnya mengatur-ngatur Bapakku. Enak ajja!! siape elooo???!!!
Kayak kapan hari tu ada orang Jakarta telpon. Dia dari salah satu perusahaan besar. Dia mau ngundang Abah untuk acara halal bihalal bersama 4000 karyawan. Tanggal yang diminta pas Abah ada acara di tempat lain.
Dengan enaknya dia bilang; "Nanti Bapak saya siapkan tiket pesawat kelas bisnis. berangkat dari Semarang siang, sorenya bisa langsung ngisi acara di tenpat kami, besoknya abis subuh langsung saya antar ke bandara. Jadi masih bisa ngisi acara yang di Semarang".
Weleh... Weleh... Ngaca dulu deh bung sebelum ngatur-ngatur. Ihh....
Menjadi asisten pribadi ternyata tidak gampang ya. Berbagai macam cap yang tidak mengenakkan aku terima selama menjalani pekerjaan ini. Halah!!
Yang aku dibilang galak lah. Nggak kooperatif lah. Nggak pengertian lah dan bla bla bla..
Tentu saja aku nggak terima dibilang kayak gitu. Tapi mau protes? protes ma sapa? dan apa gunanya juga. Aku terima aja lah mau dikatain apa. Yang penting maksudku baik. aku hanya pengen bantu Abah mengatur waktu beliau. Eyel-eyelan sama orang sih udah biasa banget. Kalo nuruti mereka terus, Abah sendiri nanti yang kewalahan.
Yang jelas, orang-orang menjengkelkan yang sudah mengacaukan jadwal Abah, langsung aku masukkan ke 'DAFTAR HITAMku'.







Minggu, 12 Oktober 2008

Es Jagung Nata de Coco-nya Mbak Mia


Description:
Mestinya ini kuposting pas Ramadhan kemarin karena bikinnya pas Ramadhan. Berhubung sibuk -lebih tepatnya menyibuk-nyibukkan diri- aku nggak sempat posting.
Cerita dikit nih..
aku pake jagung kaleng sama seperti yang direkomendasikan Mbak Mia. pikirku di rembang nggak ada jagung kaleng merk Del Monte. akhirnya aku bela-belain nyari pas kebetulan lagi ke Semarang. Ternyata, di Rembang ada boooww...!! wah... aku terlalu underestimate pada kotaku sendiri. hihihi...
Terus... sebelum praktek, aku tanya2 dulu sama Mbak Mia. Kata beliau, ngerebus sagu mutiaranya sekitar 15-25 menit. Ternyata...... 1jam baru kelar!! wah... wah... awalnya agak BT nungguin mateng. Tapi begitu melihat hasil akhirnya aku puwasss... enakkk!! :)

Ingredients:
1 kaleng Jagung Whole Kernel Corn (del Monte)
1 bungkus Nata de Coco
8 sdm sagu mutiara, rebus air mendidih, tiriskan (direbus sampe bintik putih di tengahnya ilang)
susu kental manis secukupnya
200 ml sirup rasa cocopandan (sirup merah)
- 1 bungkus agar agar di masak dengan 300 cc air,
potong kotak

Directions:
Campur semua bahan, beri es batu secukupnya

Kamis, 11 September 2008

JIHAD

Ada seorang pemuda yang datang kepada Rasulullah untuk meminta ijin mengikuti peperangan.

Oleh Rasulullah, pemuda tersebut ditanya; "Apakah kedua orangtuamu masih hidup?".
"masih" jawab pemuda tersebut.
"Curahkan tenaga dan pikiranmu untuk berbakti kepada kedua orangtuamu, disitulah perjuanganmu".

(hadis dari Abdullah bin Umar, dalam kitab Mukhtasor Ibnu Abi Jamrah)

SHODAQOH

Selain dengan uang, ada banyak cara untuk bershodaqoh.
Dalam salah satu hadis disebutkan beberapa 'bentuk lain' dari shodaqoh.
"membantu membawakan barang-barang milik orang lain, itu shodaqoh. Kalimah thoyyibah, itu shodaqoh. Melangkahkan kaki menuju tempat sholat, itu shodaqoh. Menyingkirkan sesuatu dari jalan, itu juga shodaqoh".
Jadi shodaqoh tidak hanya bisa dilakukan oleh orang 'beruang' saja kan? :)

Rabu, 10 September 2008

Acara Sahur yang Makin Menjemukan

Sejak beberapa tahun terakhir, tepatnya -kalo tidak salah- sejak Handphone mulai menjadi barang wajib setiap manusia di Indonesia, acara sahur di televisi makin nggak bermutu. Isinya komedi ‘kasar’ dan kuis yang amat sangat menggilanikan orang.
Nggak ada yang bisa diambil dari tayangan tersebut kecuali uang, tentu saja bagi yang mengirim sms dan bagi yang lagi beruntung. Hehe…
Pertanyaan kuisnya pun sungguh memprihatinkan. Kayak gini nih…
Kucing apa yang kuno?
a.    Kucing Garong
b.    Kucinggalan Jaman
Jiaus banget nggak sihh??!! Kalo nggak gitu ya disuruh menebak gerakan. Misalnya nih: Adul disuruh pura-pura batuk, terus pertanyaannya:
Apa yang sedang dilakukan Adul?
a.    Adul batuk
b.    Adul pilek
c.    Adul muntah-muntah
Boowww…… nggak penting banget ya pertanyaannya? Dikiranya pemirsa TV itu bodoh-bodoh apa?
Tentang hal ini, ada artikel menarik di Kompas hari Minggu kemarin. Di akhir tulisan, si penulis menuliskan “kalau merasa cukup cerdas untuk menjawab pertanyaan macam itu, Anda bisa mencoba ikut kuis tersebut. Lumayan, hadiahnya Rp 1,5 juta”. Hehehe…
Aku jadi inget kuis sahur jaman dulu. Pertanyaannya sangat mencerdaskan pemirsa dan bukan malah membodohi pemirsa.
Contoh pertanyaan kuis jadul seperti ini:
Sebutkan huruf-huruf hijaiyah yang termasuk dalam kelompok huruf Qomariyah.
Aku ingat betul pertanyaan tsb karena waktu itu aku berusaha keras menelpon untuk ikut menjawab. Sayangnya aku nggak beruntung. Susah sekali ‘menembus’ telponnya. Hihihi… (Waktu itu belum ada SMS, jadi yang mau ikut kuis mesti telpon ke TV-nya)
Sering juga pertanyaannya seputar ayat-ayat Al-Quran. Jadi pemirsa mau nggak mau mesti buka Al-Quran dulu untuk menjawab kuisnya. Kalo soal beginian, Abah yang bisa jawab. Aku yang bagian nelpon aja. Tapi entah mengapa, nggak pernah sekalipun bisa ikut berhasil ikut kuis. Hehehe….
Justru Mbak Ienas –yang waktu itu sudah tinggal di Jakarta- yang berhasil ikut kuis dan mendapatkan hadiah. Hadiahnya bukan uang tapi jelly berkardus-kardus. Maklum sponsor kuisnya ya Jelly itu.
Walapun hadiahnya ‘cuma’ jelly tapi kami senengnya minta ampun. Apalagi pas barangnya datang –sama Mbak Ienas dialamatkan Rembang-, wahhh… langsung heboh!!
Tapi aku lupa, waktu itu Mbak Ienas berhasil menjawab pertanyaan apa. Yang inget cuma hadiahnya aja. Hehehe…
Membandingkan kuis dulu dengan sekarang, aku jadi merasa kalo kita mengalami kemunduran. Bahasa kerennya, kembali ke ‘dark age’. ( Hehehe.. apaan sih al?? )
Tanya Kenapa? Jawabannya: Ya.. tentu saja karena UANG!!! Apalagiiii??!!! :)
Yang tak kalah memprihatinkan, acara komedinya. OH, MY, GOD!!!
Apa sih istilahnya? Slapstick bukan ya? yah.. pokoknya yang begitu-begitu itu lah.  Untungnya sekarang nggak ada banci-banciannya. Tahun-tahun kemarin kan dieksploitasi banget tuh banci.
Kapan hari pas lagi gonta-ganti channel –aku nggak pernah ‘istiqomah’ kalo nonton tv- nggak sengaja aku liat disalah satu tv swasta, ada salah satu pengisi acara sahur yang duduk disofa dikelilingi cewek-cewek ber-rok mini dan tangan si pengisi acara sahur itu asyik memeluk cewek-cewek disekelilingnya. Nggak tau ceritanya itu lagi apa. Wong nggak liat dari awal. Abis itu juga langsung ku pindah channelnya. Jijay sih!!
Oke, maksudnya sih ngelucui tapi mbok ya liat-liat waktunya dong...
Sebelas bulan sudah ‘bervulgar-vulgar’ ria di tv, apa salahnya sih menahan diri dulu? Cuma sebulan ini….
Kayaknya sekarang sama aja. Mau Ramadahan, mau nggak Ramadhan, nggak ada bedanya! Suedikit sekali acara tv yang benar-benar menghormati bulan Ramadhan. Mengenaskan ya selera orang Indonesia??
Kalau tahun kemarin masih ada acara sahur yang bisa kulihat, sekarang sama sekali nggak ada. Tahun kemarin ada sinetronnya Deddy Mizwar, Para Pencari Tuhan. Ceritanya bagus dan lucu. Menghibur lah pokoknya. Tahun ini ada sih lanjutannya, Para pencari Tuhan 2, tapi sayang terlalu banyak iklan yang justru mengganggu sinetron itu sendiri. Jadi males nontonnya.
Aku langsung ilfil sama sinetron itu, gara-gara liat disalah satu episode, diceritakan beberapa orang kampung yang miskin mendatangi rumah Pak Jalal yang kaya tapi sombong. Salah satu yang mendatangi Pak Jalal itu, ada pak RT kampung tsb. Selama mertamu pak RT-nya hoak hoek terus menandakan kalo dia masuk angin. Terus si empunya rumah menyuruh pembantunya mengambilkan minuman plus obat masuk angin. Begitu si pembantu keluar, lalu di close up-lah obat masuk angin yang menjadi salah satu sponsor sinetron tsb.
Aduh.. duh… mencolok sekali. Apa bedanya dengan iklan kalo begini? Belum lagi iklan yang senantiasa muncul di layar kaca selama sinetron berlangsung :)
Eman-eman lho sakjane. Pemain bagus, cerita bagus, tapi gara-gara sponsor yang ‘ngotot’ tampil, sinetron itu malah jadi ‘ternoda’. Ah…
Aku yang dulu betah berlama-lama didepan tv, sekarang paling cuma beberapa menit aja bisa betah. Mungkin memang aku nggak dibolehkan berlama-lama nonton tv. Biar puasanya khusyuk kali ya? hehehe…..


Semut-semut kecil

Semalam ketika aku sedang duduk dibalkon atas, tanpa sengaja mataku melihat pemandangan yang sebenarnya biasa-biasa saja, tapi entah kenapa malam itu menjadi istimewa untukku.
Aku melihat serombongan semut kecil hilir mudik di tembok. Awalnya hanya kulihat sambil lalu saja. Tapi karena penasaran dan memang dasarnya lagi kurang kerjaan, aku beranjak mendekati dan mengamati dengan seksama binatang-binatang kecil tersebut.
aku takjub ketika menyadari kalo semut-semut itu selalu berhenti jika bertemu dengan temannya yang datang dari arah berlawanan.
Ada satu semut yang aku amati terus sampai dia menghilang dari pandanganku. Subhanallah…, semut itu bener-bener selalu berhenti kalo ketemu semut lain lho!! WOow!!!
aku jadi ingin tau apa kira-kira yang mereka lakukan. Just say hello, bersalaman atau saling menanyakan kabar masing-masing ya? Apa mereka nggak capek ya selalu berhenti tiap berapa detik untuk bersalaman dengan temannya..
Ah… semut-semut itu membuatku malu. Mereka yang tidak berakal saja begitu ikhlas ‘menjaga silaturrahmi’ dengan sesama semut, walaupun silaturrahmi itu hanya berlangsung dalam waktu kurang dari satu detik –menurut itunganku nih.
Sedangkan manusia yang jelas-jelas diberi akal oleh Tuhan, banyak yang menghindari silaturrahmi bahkan ada yang memutuskan silaturrahmi dengan saudaranya sendiri.
Kadang-kadang jika bertemu kawan lama atau kenalan di jalan, aku pura-pura nggak ngelihat hanya karena malas berbasa-basi. Bahkan hanya sekedar tersenyum pun aku enggan. Ah…. Buruk sekali sikapku.
Bukan untuk membela diri ya, tapi ada beberapa orang yang omongannya sering nggak mengenakkan hati. Maksudnya mungkin bercanda tetapi tetep saja nggak enak didengar telingaku dan dirasakan oleh hatiku
Itulah mengapa aku memilih berpura-pura nggak ngelihat atau pura-pura nggak tau ketika bertemu dengan mereka.
Tapi aku menyadari, apapun alasanku, itu tetap tidak bisa membenarkan sikapku. Ah… maafkan aku Tuhan…
aku ingin sekali meniru Rasulullah yang selalu menjaga silaturrahmi. (Dalam pengajian pasanan yang sudah berjalan 10 hari, aku berkali-kali ‘ketemu’ hadis yang menjelaskan tentang ini. Mungkinkah ini ‘teguran’ untukku?)
aku ingin seperti Rasulullah yang tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan, yang selalu berbuat baik kepada siapapun -Duh… jadi inget PYSM deh! :)
Memang tidak mudah melakukan hal-hal tsb, apalagi untuk orang sepertiku. Tapi aku yakin, jika ada niat kuat, aku pasti bisa. Rasulullah kan tidak mengajarkan hal-hal yang susah. Semuanya gampang dan mudah untuk dilakukan. Tergantung kita mau atau tidak. Dan aku ingin termasuk orang yang ‘mau’. Ya Allah, kuatkanlah aku selalu…
Tak kusangka, dari hal kecil aku bisa mendapatkan sesuatu yang ‘besar’. Aku bersyukur sekali karena semalam kurang kerjaan mengamati semut-semut kecil di tembok balkon. Terimakasih ya Allah.
Terimakasih juga untuk semut-semut kecil yang ikut ‘berpartisipasi’ membuka mataku dan menyadarkanku… :)

Kamis, 04 September 2008

MFM#19: ES AGAR LECI


Description:
Salah satu yang kusuka dari bulan puasa adalah: menu minuman yang pasti nggak pernah ada di bulan-bulan biasa. hehehe...
biasanya abis makan minumnya ya air putih. Tapi khusus di bulan puasa, kami punya menu minuman istimewa.
hari pertama kemarin, es cincau. hari kedua, es cendol. Nah hari ketiga, aku pengen nyobain resep yang sudah beberapa tahun yang lalu ada di kumpulan resepku tapi belum pernah ku praktekkan sama sekali. hehehe..


Ingredients:
- 1 kaleng buah leci
- 200 gr sari kelapa
- 500 ml santan dari 1 butir kelapa
- 100 ml sirup merah

Puding:
- 1 bungkus agar-agar bubuk warna merah
- 500 ml air
- 100 gr gula pasir
- ½ sdt vanili bubuk
- Es batu secukupnya



Directions:
1. Buat Puding: rebus agar-agar bersama air dan gula pasir sampai mendidih. Tambahkan vanili bubuk, masak sebentar, angkat. Dinginkan.
2. Setelah mengeras, poting dadu kecil
3. Siapkan gelas, isi dengan potongan pudding, leci, sirup merah, sari kelapa dan santan. Tambahkan es batu secukupnya. Sajikan segera.

es leci

Puding Susu Coklat Putih


Description:
Ceritanya nih aku lagi semangat ngumpulin resep makanan. kemarin abis ngubek-ngubek koleksi resepnya Bulik Iah. Lumayan banyak resep yang kucatat. aku hanya mau mencatat resep yang aku rasa aku bisa membuatnya dan bahan-bahannya mudah didapat.
setelah kupilih-pilih, akhirnya aku memutuskan untuk membuat puding susu coklat putih ini. bahan dan peralatan aku sendiri yang nyiapin. nggak dibantu sapa-sapa lho. eh dibantuin Samih dikit ding! Samih yang bagian ngambilin cetakan pudingnya sekaligus mencucinya. hehehe...
pas masaknya juga aku sendiri ditemani Samih yang nggak sabar pengen segera makan pudingnya :)
Pas udah jadi, hasilnya kok agak atos ya? nggak tau kenapa. tapi tetep enak kok. hahaha....
(Sebenernya aku pengen mengikutsertakan resep ini ke MFM. Kebetulan kan pas sama tema bulan ini. tapi pas baca langkah2 untuk ikut MFM, aku udah drop duluan. Ribettttt...
Selain ribet, aku juga nggak PD. Soalnya hasil jepretanku jelek dan pudingnya pun puding biasa ajah! hehehe...)



Ingredients:
Bahan I :
- 100 ml susu kental manis putih
- 150 ml air
- 4 gram agar-agar bubuk putih

Bahan II :
- 100 ml susu kental manis coklat
- 200 ml air
- 4 gram agar-agar bubuk coklat (waktu ngetik resep ini, aku baru sadar kalo kemarin pas bikin pudingnya aku nggak pake agar2 coklat tapi agar2 putih. hehehe)



Directions:
1. Lapisan I : Campur agar-agar,susu dan air, masak diatas api kecil hingga mendidih. Tuang dalam cetakan. Diamkan hingga mengeras.
2. Lapisan II : Campur agar-agar, susu dan air, masak diatas api kecil hingga mendidih. Tuangkan adonan diatas lapisan I. diamkan hingga mengeras.
3. Sajikan


Senin, 25 Agustus 2008

Spiderman 'Arab'

(Hehehe... tiba-tiba pengen nulis iseng-isengan nih!)
Siapapun -termasuk anak kecil- pasti tau bahasa Inggrisnya Laba-laba =Spider. Kalo manusia laba-laba, bahasa Inggrisnya Spiderman. ya iyyaaalah... masak Batman? :)
Tapi belum tentu semua tau bahasa Arabnya Spiderman. Hayoo... sapa yang tau?
Hehehe... aku tau juga karena liat film Spiderman yang diputar salah satu stasiun teve Arab Saudi, pas lagi di Madinah beberapa waktu yang lalu.
Karena di negara Arab, otomatis teks-nya pun pake bahasa arab. aku yang nggak begitu ngerti bahasa Inggris dan nggak juga bahasa Arab, tetep 'nekat' nonton dan 'nekat' baca teksnya. hihihi...
Nah, selama ini kalo liat film-film Superhero yang dikasih teks bahasa Indonesia, misalnya Spiderman. Spiderman-nya kan nggak dibahasa Indonesiakan menjadi 'manusia laba-laba'. Dalam teksnya tetep ditulis Spiderman. Nah kalo teks Arab nggak. Spiderman diterjemahkan menjadi 'Arrojulul 'Ankabuut' alias manusia laba-laba. hehehe...
aku ngekek terus tiap baca kata itu dilayar tv. Kayanya kok lucu n nggak pantes gitu ya? padahal artinya bener. hihihi...
Di akhir cerita -film Spiderman yang pertama- si Peter Parker kan nanya sama dirinya sendiri; "who am I ? I am Spiderman". Teks Arabnya jadi; "man ana? anar rojulul 'ankabuut".
Hihihi.... lucu kan???
Terus-terus, selingan aja nih. Begitu selesai nonton Spiderman, aku jadi ngerasa kalo film itu ndeso banget -padahal dulu aku terkagum-kagum liat film ini. Adegan melompat-lompat di dinding tampak kalo dibikin-bikin. Apa sih istilah perfilmannya?? Mmm... Special Effects bukan ya? Yah.. pokoknya itulah.
aku menilai seperti itu karena sebelumnya abis nonton The Dark Knight. Hahaha.
Wihh.... nggak ada apa-apanya deh!! Kalah jauuuuhhhh..... Filmnya Batman yang terakhir ini memang paling TOP. Yang belum nonton, rugi lhoo..... Hehehehehehehe

Sabtu, 16 Agustus 2008

Catatan yang Tertinggal (Hari Pertama di Israel -atau Palestina ya?)

(sebenarnya aku bingung ketika berada disana. Bingungnya itu, aku sedang berada di wilayah Israel atau Palestina. Terus Jerusalem itu ibukota Israel atau Palestina sih? Hehehe…)

Keluar dari Allenby Bridge, kami diajak makan siang di Jericho.  Guide sekaligus driver kami selama di Israel, namanya Mr. Maher. Dia orang Palestina tapi bukan pengikut Fatah, bukan pengikutnya Hamas juga. jadi orang Palestina yang ‘manut’ sama Israel.
Jericho, sebuah kota lama dan tua.Tertua di dunia malah.katanya sih... hehehe
Wilayah Jericho sebenarnya sudah diserahkan kepada Palestina, tapi tetap dikontrol oleh Israel. Jadi mau keluar masuk harus seijin Israel. Kotanya sepi. Kata Mr. Maher lagi, penduduk Jericho berbisnisnya tidak di kotanya sendiri tapi diluar Jericho. Kebanyakan penduduk situ bekerja di Jordan.
Kami makan siang di Jericho Temptation Restaurant. Masakannya pas di lidah. Mantap!! Selesai makan, kami diberi kesempatan berbelanja di toko-toko yang berada di bawah restoran -restoran ada di lantai 2. Aku dan Ibuk memilih toko yang menjual bermacam kosmetik dan sabun perawatan wajah dan tubuh dari Laut Mati.
Dari restoran kami lalu ‘diampirkan’ ke toko handicraft khas Jericho. Di toko itu, aku beli kalung manic-manik. Satu kalung 15 dolar, tak tawar 10 dolar. “Kalo boleh, aku ambil lima” kataku ke pelayannya. Dengan agak berat hati dia pun setuju. Hehehe….
Begitu tau aku udah selesai dengan kalung, pelayan yang lain mengajakku ke bagian yang lain. “Hajjah! Hajjah! Come with me…” katanya sedikit memaksa. Aku pun mengikutinya. Ternyata, dia menawari aku produk anti jerawat karena melihat jerawatku yang waktu itu memang lagi subur-suburnya. Sialan!!!
Dia berpromosi dengan menggebu-gebu dan berulang-ulang. “kalo kamu pake ini selama beberapa hari, dijamin wajahmu jadi mulus. Tak ada lagi jerawat. Bener!!”. Penasaran aku tanya harganya. "kam?" tanyaku. "35 dolar!" jawab dia.  “aaa.. its too expensive…..” kataku lagi.
“Noooo!! Not expensive!” katanya sambil lagi-lagi mengulang promosinya. Karena dia bawel nyuruh aku beli produknya, sementara aku nggak tertarik, kubilang aja “ I only have 50 dollar to pay these…” kataku sambil menunjuk lima buah kalung yang ada di dalam keranjang. Berhasill!!! Dia pun diem sambil menatapku dengan tatapan ‘Kenapa-kamu-nggak-bilang-dari-tadi-kalo-nggak-punya-uang???!!’. Hahaha!!!
Dari toko handicraft, kami meluncur ke Masjid Nabi Musa yang letaknya di tengah gurun.
Dari Masjid Nabi Musa, kami melanjutkan perjalanan ke Masjidil Aqsa.

(Hehehe... maaf ya baru keposting sekarang. lha ketlingsut je! kalo nggak diposting, eman-eman. hihihi...)

Jumat, 15 Agustus 2008

di HARAMAIN














JEDDAH, HARAMAIN, S’PORE & INDONESIA

Di Jeddah, kami menginap di Hotel Red Sea. Kami masuk ke hotel jam 1 dinihari (Kamis, 31 Juli 2008). Masuk kamar langsung lhezzzz…
Paginya, setelah selesai sarapan, aku mendengar kabar buruk. HP d’ Ova ilang!! Aduh… sedihnya. Kalo HPnya sih bisa beli lagi. tapi kenangan yang didalamnya???
Tentu saja d’ Ova shock. Sama seperti aku waktu kehilangan kamera di Jakarta.
Sabar ya dek…
Jam 12 siang kami meninggalkan hotel dan meneruskan perjalanan ke Mekah. 1 jam perjalanan kami tempuh. Airmata nggak kuasa kutahan, ketika akhirnya sampai di kota Mekkah. Terimakasih Ya Allah….
Kami berada di Mekkah selama 5 hari. Dari tanggal 31 Juli s/d 4 Agustus 2008. Kemudian, tanggal 4 Agustus siang kami meluncur ke Madinah. Di Madinah hanya 2 hari. Tanggal 6 Agustus pagi kami sudah meninggalkan Madinah.
Kami sempat menderita selama perjalanan Madinah-Jeddah. Bagaimana nggak menderita?? Suhu cuaca di Madinah 47 derajat celcius. Mobil yang kami tumpangi AC-nya bermasalah. Nggak dingin sama sekali. rasanya kayak dipanggang aja!! Berbotol-botol air kami habiskan. Malah saking panasnya, kami siram kepala kami pake air. Badanku teles gebyesss.!!
Setelah hampir 5 jam menderita, akhirnya penderitaan itu berakhir saat kami memasuki bandara Jeddah. Dingiiiin….
Di bandara, aku liat banyak TKW yang mau pulang kampong. Begitu masuk ruang tunggu, mereka langsung melepas baju Arab mereka dan menggantinya dengan baju yang –maaf- ndeso banget.
(Ada cerita lucu nih. Waktu kami naik bis yang mengantar kami sampai di tangga pesawat, ada dua TKW yang nggaya banget. Mereka jelas orang Indonesia tapi waktu nanya salah satu jamaah umroh Indonesia, mereka nanya pake bahasa Arab. Pake bahasa Indonesianya cuma dikit-dikit. Lalu mereka berdua ngobrol pake bahasa Arab lengkap dengan gaya berdecak-decak khas orang Arab. Tau apa yang mereka obrolkan? Aku juga nggak tau sih mereka ngobrol apa, tapi ada Abah -yang berdiri tepat di belakang mereka- yang bertindak sebagai translater-ku. Abah senyam-senyum ndengerin mereka ngobrol. Terus Abah mbisiki aku, “capek kerja di Arab. Kerjanya berat, gajinya sedikit!”. Oalaaah…. Ternyata itu yang diomongin tho?!! Hahaha… pantesan pake bahasa Arab. Mungkin maksudnya biar orang-orang Indonesia yang ada di dalam bis nggak paham. Mereka nggak tau kalo orang yang berdiri di belakang mereka, fasih berbahasa Arab. Hahaha ketahuan dehhh!!!! )
Di bandara Jeddah, aku ketemu Dina Lorenza dan suami barunya, Gathan. Kayaknya mereka abis umroh juga. Dina asli cuantikk!!! Nggak pake make up kecantikannya nggak berkurang. Yang agak ku herankan, yang namanya pengentin baru biasanya kan mesra terus dimanapun berada, tapi mereka nggak. Dina melenggang kangkung di depan, sementara Gathan berjalan dibelakangnya sabil membawa barang-barang. Ada apa ya?? Halllaaahhhh dasar gossip lover!!! Hihihi….
Eh ngomong-ngomong soal artes, pas lagi di Mekah, aku juga ketemu artes lho. Artes nggak begitu terkenal sih… Ferry Ardiansyah. Tau? Itu lhoo… mantan pacarnya Nirina Zubir. Masih nggak tau juga? Ya sutralah emang dia nggak terkenal-terkenal banget kok. Yang tau dia hanya orang-orang penyuka infotainment seperti diriku ini. Hahahaha!!!
10 jam perjalanan Jeddah-Singapore. Begitu sampai di Changi, aku langsung celingak-celinguk nyari free internet. Ahaaa!!! Ada!!! Langsung aku berinternet ria sama d’ Ova. Abah juga ding…. Hehehe…
Sekitar 1 jam-an kami transit di Changi. Lumayan lah… sempat ngempi bentar. :p
Dan akhirnya……. Pukul setengah empat sore Waktu Indonesia bagian Barat, kami sampai dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta. Alhamdulillah…..
Senangnya bisa kembali lagi ke tanah air tercinta.




Dari Jerusalem Menuju Jordan















Welcome to Jordan

Selesai urusan di Allenby Bridge, kami bersiap meneruskan perjalanan ke Amman. Kami dijemput guide kami untuk wilayah Amman, Mr. Ribhi Al Hindi.
Orangnya tuh lucuuuu banget! D’ Ova ngekek terus denger dia ngomong. Jadi ngomongnya tuh bahasa Inggris dicampur bahasa Indonesia. Dagelan pol pokoknya.
Sesampainya di Jordan, tempat pertama yang kami kunjungi yaitu Makam Nabi Syu’aib. Wah… masjidnya masih baru. Bau cat masih tercium dengan jelas.
Dari Makam Nabi Syu’aib kami makan siang dulu di dekat Laut Mati. Sebenarnya belum waktunya makan siang, tapi Mr. Ribhi bisa nego sama pihak restorannya. Dan kami pun dipersilahkan masuk. Hihihi…
Selesai makan, kami menuju ke Laut Mati. Puanasssssnya minta ampun. Setelah puas bermain-main dengan air, kami pun beranjak pulang. Saking panasnya cuaca dan karena hari itu aku juga agak kurang fit, aku hampir saja pingsan. Rasanya udah gelap semua. Aku pun istirahat sebentar dan tentu saja minta sama Tuhan agar diberi kekuatan. Alhamdulillah, aku kuat jalan sampai ke mobil.
Dari Laut Mati, kami melanjutkan perjalanan lagi. Tujuan kedua, Ashabul Kahfi. Cukup lama perjalanannya. 1 jam-an kayaknya. Aku nggak tau pasti soalnya begitu masuk bis, langsung nggeletak.
Begitu sampai ke lokasi Ashabul Kahfi, sebenarnya aku pengen keri saja di mobil. Tapi tak pikir-pikir, sayang banget kalo aku nggak ikutan masuk. Belum tentu aku dapat kesempatan datang ke tempat ini lagi. Akhirnya turun juga lah aku.
Tujuan berikutnya: Toko Handicraft khas Jordan, Abu Ala. Sebelum nyampe tempatnya, Mr. Ribhi bilang kalo di tempat yang akan kami datangi itu kami bisa membayar belanjaan dengan mata uang apapun. Rupiah juga bisa. wah asyik doong!!! Tapi ternyata, Mr. Ribhi cuma mengarang bebas. Ketika sampai di toko tsb, dan kami –Abah Ibuk dan aku- selesai berbelanja, pas waktunya bayar, kami tanya pake rupiah bisa kan. Dengan tegas pihak tokonya bilang nggak bisa. Selain dinar Jordan, yang bisa buat bayar di tempat itu cuma dollar dan Euro. Untung kami masih punya duit dollar meski nggak banyak. Hahaha…
Acara berikutnya, City Tour Amman. Kami diajak berkeliling kota Amman. Wah…. Kota ini bener-bener keren!! Mr. Ribhi bilang, Amman adalah kota yang benar-benar aman. No Crimes, No drugs, Ammaaaannn!!! Katanya dengan logat yang lucu sekali. Mr. Ribhi kayaknya bangga sekali dengan kota Amman ini. Dipuji-puji terus boooww…
Dia mencoba ‘menipu’ kami tapi nggak berhasil. Waktu itu dia cerita kalo  Amman punya tim basket yang hebat. Tim Basket mereka berhasil jadi juara dalam Liga Arab. Terus dia nanya ke kami; “kalian tau siapa pemain basket yang paling terkenal? Ya.. Michael Jordan! Kalian tau?? Dia itu berasal dari Jordaaaan”. Tentu saja aku protes. “NO WAYYYYYY!!!! IMPOSSIBLE!!!”  teriakku dari kursi belakang. Dia ngikik liat aku yang kelihatan nggak terima sekali. “HAHAHA…. Ya itu hanya bercanda” katanya senyam-senyum. HUHH!!! Enak aja diaku-aku!!!
Di Amman, mataku jadi seger liat rumah-rumah mewah. Nggak heran, sebagian besar penduduknya orang kaya-kaya sih!!
Selain diliatin rumah-rumah mewah, kami juga diliatin kantor kedutaan negara-negara asing yang ada di Amman. Paling gede, tentu saja kedutaan Amerika. Waktu itu aku hampir saja mengambil gambar kedutaan Amerika, untung Mr. Ribhi segera memperingatkan “Please don’t take any picture!! Mereka mengawasi kita. Kalo ketahuan kita bisa ditangkap”. Wahh… untung….
Kami juga diajak ngeliat Kedutaan Indonesia. Biasa saja sah…. Aku nggak pengen motret jadinya. Hehehe….
Acara city tour selesai, kami pun bersiap makan malam –yang kepagian. Untuk kesekian kalinya, kami diajak makan di Restoran China. Ya Allah……!!!!
Tapi untungnya masakan restoran China yang di Amman, rasanya bisa kuterima dengan baik.
Dari restoran kami segera menuju ke bandara, untuk kemudian terbang ke Jeddah.
Terimakasih Mr. Ribhi, Nice to meet you…

Bye Jerusalem!! hiks...

Hari Rabu, tanggal 30 Juli 2008, kami resmi meninggalkan kota penuh kenangan yang nggak mungkin terlupakan, Jerusalem. (sebagai catatan saja, walaupun kota ini indah tapi aku nggak akan merekomendasikan kepada siapapun untuk pergi kesana. Hehehe)
Ketika akan masuk keimigrasian, kami lihat banyak kendaraan sudah antri menungu. Mr. Maher lalu nego sama petugas di ‘check point’ itu, minta masuk duluan. Alhamdulillah berhasil. Tapi sebelumnya bis dan paspor kami diperiksa terlebih dulu. Petugas yang bagian memeriksa, cewek –cantik tentu saja!. Masak dia nanya ke Ibuk gini; “You have a gun??”. ( Ya ellaaahh neng.. buat apaan juga punya gun??).
Kami pun dipersilahkan jalan. Ternyata masih saja ada rintangan. Di depan ada satu lagi pos pemeriksaan. OH MY GOD!!!
Lagi-lagi penjaga posnya seorang cewek cantik tapi judes. Dia nanya, ada dari kami yang mengambil gambar di daerah situ nggak. Kamera kami diminta untuk dicek. Aku udah deg-degan aja, kalo kameraku ditahan, habis lah sudah! Banyak foto-foto didalamnya je. Karena memang nggak ada foto kami didaerah itu, kamera kami pun dikembalikan dalam keadaan utuh. Waktu Mr. Maher nanya, kenapa kamera dicek segala? Petugas itu bilang, ada laporan dari taksi dibelakang kami yang mengatakan kalo kami ngambil gambar. Fitnah tuh sopir taksinya. Huuuu….
( FYI, dilarang mengambil gambar di Allenby Bridge. Untung waktu itu, penyakit narsisku nggak kambuh. Biasanya hampir dimana saja, aku sempatkan berfoto-foto ria. Waktu masuk Allenby Bridge sebenarnya kamera sudah siap ditangan tapi entah kenapa waktu itu aku nggak jadi foto. Untung…. Alhamdulillah… )
Dan tibalah saatnya kami berpisah dengan Mr. Maher. Aku hampir saja nangis. Terharu gitu loh… dia bener-bener guide plus sopir yang all out. kalo nggak dibantu dia, belum tentu kami bisa sampai ke Hebron dan tempat-tempat lainnya.
Mr. Maher, Thank you so Muchh!!! GOD bless you!!
Alhamdulillah, kami keluar dari Israel dengan selamat sentosa…. THanx GOD!

di 'Holy Land'

Di Jabal Zaitun


Al Aqsa dari Jabal Zaitun

Di Masjid Sahabat Salman Al Farisi

Makam Sahabat Salma Al Farisi



Di dalammasjid Hebron

Makam Kanjeng Nabi Ibrahim






Church of The Holy Sepulchre















St. Stephen's Gate
The Church of St. Mary Magdalene