Sabtu, 10 Januari 2009

PNS

Salah seorang sahabat yang sudah agak lama tidak kontak denganku, kemarin tiba-tiba SMS. Dia menanyakan absennya Jumat Call (JC).
( Sedikit cerita tentang JC ya..
Beberapa bulan yang lalu aku mulai rajin mengirimkan SMS JC kepada teman-temanku. Nggak semuanya sih. Hanya teman-teman yang masih kontak denganku saja. Awal-awalnya, mereka yang dapat SMS langsung kasih komentar. Tapi begitu sudah menjadi ‘kebiasaan’, yang komentar jadi tinggal satu-dua saja. Sebel juga sih. Kok nggak ada yang ngerespon ya? begitu pikirku. Namun aku masih saja ‘loyal’. Setiap Jumat mereka tetap kukirimi SMS. Ini berlangsung sampai banyak Jumat.  
Aku berhenti menyebarkan JC, sejak nggak ada satupun yang ngerespon. (Giliing… masak nggak ada satupun yang ngereply SMSku sih??!! Akhirnya aku putuskan untuk stop saja walaupun aku sendiri masih rutin mendapatkan JC dari Abah)
Beberapa Jumat absen, eh.. teman-teman banyak yang SMS. Mereka kangen JC dan minta dikirimi lagi. “Huuhh.. dasar lu yaaa!!!” batinku.
Karena aku adalah orang yang baik hati, aku bersedia ‘bagi-bagi’ lagi tapi hanya untuk mereka yang minta. Aku berpikiran, yang minta berarti butuh. Yang diem aja, berarti enggak. Hehehe… )
Kembali ke sahabatku lagi. Dia bilang kalo JC berguna banget buat dia. Dia lalu cerita kalo beberapa  hari yang lalu dia sedih banget karena nggak lolos ujian CPNS. Dia sedih karena gagal padahal dia merasa bisa mengerjakan ujiannya.  Untunglah, kesedihannya nggak berlangsung lama karena dia lalu teringat pada salah satu JC yang kukirimkan padanya beberapa bulan yang lalu yang isinya “apa yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah”. Pesan singkat tersebut berhasil menyadarkannya.
Alhamdulillah, aku bersyukur sekali karena hal kecil yang kulakukan bisa berguna untuk orang lain.
Terus nih.. ngomong-ngomong soal PNS. Sampai saat ini aku belum juga bisa ngerti kenapa orang-orang berlomba-lomba ikut ujian CPNS. Kenapa mereka pengen banget jadi PNS? Bahkan kabarnya nih, ada yang sampai rela membayar puluhan juta demi bisa jadi PNS. OH. MY. GOD!! Sampai segitunya ya??
Aku heran saja, apa sih enaknya jadi PNS. Hehehe…
Sikapku begini mungkin karena di keluargaku nggak ada yang jadi PNS. Jadi bisa dibilang; “Like Parents like Children”. Hehehe….
Begitu bersemangatnya orang-orang  ‘mengejar’ PNS sampai membuatku terheran-heran. Ada salah satu saudaraku yang baru empat hari melahirkan langsung ikut ujian CPNS. Sudah gitu, dia dapat ruangan ujian di lantai dua. Bayangin deh gimana rasanya…
Pernah ada yang tanya padaku. “Nggak pengen ikut ujian CPNS al?”. Halaaah… jangankan pengen. Kepikiran aja enggak. Hihihi….
Yah… memang orang itu beda-beda kok ya? Ya iyalah al!! Mosok podo kabeh?
Oke oke.. Untuk yang berhasil mencapai impiannya menjadi PNS, aku ucapkan selamat! Yang belum berhasil, Jangan sedih.. Mungkin Tuhan punya rencana yang lebih baik lagi untuk Anda. Jadi PNS atau tidak, harus tetep semangat dongggsss!!!