Sabtu, 24 Desember 2016

Piknik Keluarga Gus Mus (2 Tahun Yang Lalu)

Gara-gara foto lama muncul di memory facebook, aku jadi pengen nulis tentang keseruan piknik keluarga kami di Banaran 2 tahun yang lalu. Ya memang telat banget sih. Tapi tak apalah ya.. hihihi.

Mari kita mulai cerita telat ini dari awal. 

Persiapan
Ngepasin waktu libur anak-anak dengan jadwal Mbahkungnya agak susah-susah gampang. 
Saat itu nyari waktu kosongnya Mbahkung barang seminggu kok ga ada. Pas kebetulan jadwalnya lagi padat. Akhirnya diakali dengan nyari tempat liburan yang dekat dengan kota tempat Abah ada acara. Lalu dipilih lah Kampung Banaran. 

Alhamdulillah penginapan di Banaran masih ada yang available. Nggak pake pikir panjang, langsung kami ambil aja 2 villa yang tersisa. 
Pake acara survey lokasi segala. Mas Fadel yang datang kesana untuk melihat kondisi villa dan lalu mengirimkan foto-fotonya di grup keluarga. Alhamdulillah nggak mengecewakan tempatnya. 

Urusan penginapan beres, ganti nyari armada untuk mengangkut keluarga kami. Karena jumlah keluarga kami banyak, kami pun memutuskan untuk menyewa bus saja. (Hanya Abah dan Ibuk yang naik mobil karena berangkat duluan).
aku mulai nyari-nyari info bus apa saja yang recommended. Sempat datang juga ke salah satu agen bus di Rembang tapi ternyata sudah full semua. 
Lalu mulai lah aku browsing. Dapat beberapa kontak bus yang review-nya bagus. Tapi pas aku hubungi, semuanya bilang: "sudah full, Bu". Kami pun mencari info lebih mendalam lagi. Dan.. Alhamdulillah kami dapat bus dari Pati. 

Urusan transportasi beres, saatnya bersiap-siap packiiiiiing! 
Karena aku bawa bayi malak, alhasil daftar bawaanku pun banyak. Untungnya saat itu malak belum 6 bulan jadi nggak perlu bawa perlengkapan MPASI. Coba kalo udah makan, makin panjang aja deh listnya. Hehehe. 

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pagi-pagi kami semua sudah siap. Begitu bus datang, kehebohan pun dimulai.  
Semula bus mau parkir di sebelah barat rumah. Barang-barang sudah disiapkan di pintu samping. Tapi ternyata nggak bisa parkir. Akhirnya pindah parkir di halaman pondok. Terpaksa barang bawaan yang jumlahnya puluhan itu pun diotong-otong oleh beberapa santri ndalem menuju bus yang terparkir di pondok. Nggak tau deh berapa kali mereka bolak balik buat ngangkutin barang. Udah kayak orang mau pindah rumah aja. Hihihi. 

Setelah semua barang masuk ke bagasi bus dan dicek sudah nggak ada yang tertinggal, kami pun berangkat. Yeaaayy!!
(Tapi ternyata masih ada yang ketinggalan pemirsah. Setoples gede krupuk udang! 😓😓😓)

Anggota yang berangkat dari Rembang cuma sebagian. Sebagian lagi menunggu di Semarang. 
(Mbak Ienas plus anak-anak naik kereta dari Jakarta turun Semarang. Mbak Udloh plus anak-anak naik bus dari Malang turun di Semarang. Masova naik pesawat dari Jakarta juga turun di Semarang. Mbak Nada yang memang udah jadi orang Semarang tentu saja juga nyegat di Semarang. Hehehe). 
Liburan ini adalah pengalaman pertama Malak naik bus. Alhamdulillah dia enjoy.




Masuk kota Demak, bus mampir sebentar di pom bensin karena ada beberapa penumpang yang butuh ke toilet. Urusan pertoiletan selesai, kami pun melanjutkan perjalanan. Batu beberapa meter meninggalkan pom bensin, tiba-tiba tercium aroma aduhai. Jangan-jangan malak nih. Ku intip belakang tubuhnya dan yak betul, anakku p*p. OMG! Kenapa nggak tadi pas masih di pom bensin sih deeek?? Mau berhenti lagi  nanti nggak nyampe-nyampe. Yasudah, akrobat deh emaknya malak di dalam bus. Pfuihhh!!! 

Sampai di Semarang kami langsung menuju ke arah Simpang Lima. Disana lah kami janjian untuk bertemu. Rombongan Semarang menunggu di Masjid Baiturrahman. Apadaya, bus tidak diperbolehkan parkir di halaman masjid. Nggak tau kenapa waktu itu nggak boleh ya? 
Kami pun parkir di seberang masjid. Jadinya rombinga Semarang nyebrang jalan sambil otong-otong tas. Hahaha. 
Suasana di dalam bus pun bertambah rame dan heboh. 

(Mbak Ienas sedang mencatat pesanan makanan)

Oya, anak-anak dibikinkan ID card sama Om Ova-nya. Tapi pada nggak mau pake. Yang malu lah, risi lah. hihihi. Maaf ya Om Ova. 



Selepas dhuhur kami sampai di Cimory. Abah Ibuk sudah menunggu di sana. 
Gerimis turun saat kami sampai. Alhasil anak-anak nggak bisa puas menyusuri area Cimory. Hanya sempat liat-liat sapi dan beberapa binatang.
Mudah-mudahan kapan-kapan bisa kesana lagi pas cuaca cerah.









Selesai makan siang, kami jalan lagi. Sampai di Banaran sudah sore. Kehebohan terjadi lagi saat menurunkan barang-barang bawaan. Hihihi.
Abah Ibuk dan anak-anak perempuan plus cucu-cucu ngumpul di satu villa. Sementara villa satu-nya untuk yang cowok. 
Karena kamarnya cuma ada dua, sebagian dari kami nggelar kasur di ruang tengah dan tidur berbaris kayak ikan pindang dijemur. Hahaha. 

Untuk makan malam, kami masak nasi sendiri pake rice cooker yang baru dibeli Ibuk hari itu juga. Lauknya telur ceplok plus sambel petis. Menu sederhana tapi nikmatnya luar biasa. Alhamdulillah. 

Villa yang terletak di tengah-tengah kebun kopi, kalau malam lumayan agak serem juga suasananya. Hehehe. Untung nginep rame-rame jadi nggak begitu takut. 

Keesokan harinya, kami jalan-jalan pagi menyusuri sekitar villa. Udara yang sejuk membuat kami betah jalan berlama-lama. Apalagi pemandangan sekitar juga indah. Capek sih tapi hati senang.
Halaman villa cukup luas, bisa dipake buat main badminton. Ada kolam renang juga ternyata.


(Bikin nasgor untuk sarapan)

(bermain badminton)

(jalan-jalan pagi keliling villa)






(pose sebelum renang)


Mendekati jam makan siang, kami pun bersiap untuk jalan dan makan di luar. Kami makan siang di Kampoeng Rawa. Tempatnya asyik, makanannya juga enak. 
Oya, dress code kami waktu itu biru. Seru juga ya liburan pake dress code. Makin kompak aja rasanya. Hehehe.
Selesai makan siang dan ngobrol ngalor-ngidul, kami lalu melanjutkan perjalanan. Sempat ada yang bete karena nggak kesampaian naik bebek-bebekan. Lha gimana mau naik bebek-bebekan wong lagi hujan.







Tujuan berikutnya yaitu Museum Kereta Api. Alhamdulillah kami sampai di sana saat hujan mulai berhenti turun. Agak terganggu waktu masuknya aja sih. Karena tanahnya lembek dan banyak genangan air. Pas udah di dalam museum sih aman. 
Puas keliling museum dan foto-foto, kami pun kembali lagi ke villa.




Hari berikutnya, sebelum check out, kami sempatkan untuk berkeliling kebun kopi. 
Jalanannya naudzubillah. Badan kami serasa dihentak-hentak. Goyang kesana-kemari. Byuuuh!

(malak tegang diajak keliling kebun kopi)

(menunggu bocils yang lagi naik ATV)






(lengkap bertujuh plus dua bocils. hihihi)



Selain tur ke kebun kopi, ada juga flying fox dan ATV. Ada Taman Kupu-Kupu juga tapi aku nggak ikut liat karena udah pegel nggendong si Malak. Jadi aku lebih milih leyeh-leyeh di bawah sambil ngemil-ngemil manja. Hehehe. 

Sudah puas menjelajah Banaran, kami kembali ke villa untuk sholat dhuhur dan lalu check out. 
Hujan deras turun saat kami keluar dari Banaran. Alhamdulillah, meskipun cuaca agak kurang bersahabat tapi hati tetap senang.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar