Senin, 26 Desember 2016

Pantai Karang Jahe Rembang

Jaman masih SD duluuu, hampir setiap hari Minggu aku pergi ke pantai. Tapi sejak insiden "ubur-ubur', aku jadi malas ke pantai lagi. Jadi ceritanya dulu itu waktu lagi asyik main lempar ubur-ubur sama saudara-saudara, tanpa sengaja mataku terkena ubur-ubur yang dilempar salah satu saudaraku. Perihnya masya Allah! Sampai beberapa lama aku nggak bisa membuka mata. Akhirnya kami pun pulang. Sampai di rumah, aku masih belum juga berhasil membuka mataku. Aku lupa waktu itu diobati pake sampai akhirnya mataku bisa melek lagi.
Sejak itu sampai belasan tahun kemudian mungkin hanya 1-2 kali aku ke pantai itu lagi.

Dua tahun yang lalu, tiba-tiba orang-orang rame membicarakan pantai baru di Rembang yaitu Pantai Karang Jahe. Dulu taunya cuma Pantai Kartini aja, jadi begitu dikasih tau ada yang baru langsung excited. Hihihi.
Karena penasaran, kami (aku dan mbak-mbak plus bocils) pun datang kesana. Saat itu Malak baru berusia empat bulan. Sempat agak deg-degan waktu bawa dia kesana. Aku khawatir dia nggak suka pantai, khawatir dia rewel karena kepanasan. Tapi Alhamdulillah yang aku khawatirkan tidak terjadi. Malak justru terlihat sangat menikmati suasana pantai. Diajak berjemur dia senyam-senyum aja tuh.


(girang banget mau diajak berjemur)





(seger abis berjemur lalu pulas deh)

(sarapan di pantai)



Kesan pertama ketika memasuki pantai Karang Jahe waktu itu: agak mengecewakan. Jalan masuk menuju ke pantai nggak bagus blas. Sempit dan nggak rata. Mana sebelah kiri kanan jalan ada tambak. Bikin sport jantung deh pokoknya. 

Pantainya cukup bersih. Tapi di beberapa tempat masih ada sampah berserakan sih. Mungkin karena tidak disediakan tempat sampah jadi pada buang sampah sembarangan. Kamar mandi saat itu juga sedang dibangun. Jadi kesulitan ketika mau bilas. Parkir kendaraan belum tertata dengan rapi. Malah banyak sepeda motor yang masuk sampai ke bibir pantai. 

Kesan pertama yang tidak begitu berkesan itu tidak lantas membuat kami kapok. Hampir satu tahun kemudian kami kesana lagi untuk yang kedua kalinya. 
Kondisinya sudah lebih baik daripada ketika pertama kami datang. Akses masuk ke pantai sudah diperbaiki jalannya. Tempat sampah sudah tersedia. Parkir kendaraan sudah lebih rapi tapi tetep aja masih ada motor yang nekat masuk. Kamar mandi sudah selesai dibangun tapi airnya masih sering macet. 

Saat pertama datang kesana, Malak masih bayi, masih belum bisa ngapa-ngapain selain tiduran. Kunjungan yang kedua ini, dia sudah banyak polah. Awalnya sih takut lihat air tapi lama kelamaan, karena lihat banyak anak kecil yang main pasir, dia pun tertarik dan ikutan main pasir juga. 





Tiga bulan kemudian, tepatnya akhir Desember 2015, kami datang lagi ke Pantai Karang Jahe. Mumpung lagi liburan sekolah dan pada ngumpul di Rembang, jadilah kami mengisi liburan ke pantai.
Tidak seperti sebelumnya, Malak entah kenapa nggak mau main pasir. Dia justru tertarik pada ban karet berbentuk bebek. Dia ribut terus minta diambilin ban bebek tapi diajak masuk ke air nggak mau. Padahal udah pake baju renang baru lho. Karena nggak mau masuk air, jadi ya nggak aku turuti permintaannya. Akhirnya aku ajak dia duduk-duduk di tikar sambil memandangi saudara-saudaranya yang sedang asyik main. 


Lagi santai-santai, lewat lah penjual jagung rebus. "Jagung Bu.. Monggo. manis lho" kata si penjual. "Mboten Bu" jawabku singkat. Ketika penjual jagung lewat, Malak lagi ikut Budenya jalan-jalan jadi nggak tau dia. Ketika dia kembali dan lalu melihat pengunjung lain yang duduk di sebelah tikar kami sedang asyik menyantap jagung rebus, langsung rewel minta jagung deh dia. Dislemor-slemorke nggak berhasil. Terpaksa aku menyusul si penjual jagung yang tadi aku tolak. Hihihi. 




(mipili jagung)



Dan liburan akhir tahun 2016 ini, kami kesana lagi dong. Nggak tanggung-tanggung, dalam seminggu, dua kali kami ke pantai. Hihihi. 
Setahun nggak ke pantai, sekarang sudah banyak banget perubahannya. Jalan masuk makin bagus. Kanan kiri jalan diberi pembatas. Parkir kendaraan sudah rapi. Nggak ada lagi sepeda motor yang masuk sampai ke bibir pantai. Kamar mandi sudah ditambah jumlahnya dan airnya lancar. Di pinggir pantai disediakan payung-payung besar plus tikarnya.


Ada beberapa gazebo juga. 
Pengelola pantai kayaknya ngerti sekarang jaman orang suka narsis, jadi sekarang di pantai banyak spot lucu buat foto-foto. Hehehe. Ada ayunan (sayangnya pas kami kesana, tali ayunannya masih digulung jadi nggak bisa dipake buat berayun-ayun), kursi besi putih dengan hiasan bunga-bunga berbentuk love, ada juga tulisan LOVE yang gede banget (apa sih ya namanya?). Cuma karena waktu itu ada kayu penyangga tulisan LOVE-nya kami jadi nggak foto di situ. Kurang sip. Hihihi.

(happy banget nginjek pantai)



(serunya bermain pasir)



(foto di ayunan yang nggak bisa dipake. hehehe)

(beberapa anak bermain bola)

Selain spot-spot lucu untuk berfoto ria, yang baru (kurang tau mulai ada sejak kapan. Yang jelas kami baru tau. Hahaha) di Pantai Karang Jahe, sekarang ada dokar dan ATV. ATV sih banyak jumlahnya. Kalau dokar baru ada satu. Alhasil kalo mau naik dokar ya kudu antre lama. 


Buat anak-anak yang belum bisa renang tapi pengen masuk ke air, bisa nyewa pelampung bebek atau ban item bulat biasa itu. Yang mau naik perahu karet, cukup dengan bayar 20rb per perahu bisa main sepuasnya. 

(Ini dia juaranya. Maiya, si gadis cilik yang belum bisa jalan tapi udah berani banget masuk ke air. Hihihi)


Untuk anak-anak, ada kolam bola juga lho. Bayar 5 ribu bisa main sepuasnya.


Warung makan juga makin banyak jumlahnya. Yang mau sarapan atau sekedar ngopi-ngeteh, tinggal pilih aja mau di warung yang mana.  (Kalo kami kemarin, sarapan bawa bekal dari rumah. Udah kayak piknik beneran pokoknya). 



Yang mau minum degan sambil menikmati suasana pantai, bisaa. Mau beli souvenir macam aksesoris atau kaos? Adaaa. Nggak cuma itu. Yang pengen tangannya dihias pake hena, ada juga tuh disana. 


Pengunjung pantai juga dihibur dengan lagu-lagu yang diputar nonstop. Mulai dari lagu-lagunya Nike Ardilla, DEWA, PADI, ADA BAND, Sheila On 7, Westlife dll. Seneng banget bisa denger lagu-lagu lawas yang memang jadi favoritku. 
(Tapi kemarin sempat ada satu lagu dangdut koplo juga yang diputer. Mengganggu suasana 'konser pribadi' aja deh. 😝😝✌🏻️✌🏻️).

Melihat makin beragam 'isinya' pantai, pantes kalo sekarang banyak banget yang datang berkunjung. Kemarin waktu kesana, aku lihat ada truk yang mengangkut puluhan pelajar berseragam pramuka. Beberapa bus dan kendaraan luar kota juga tidak sedikit jumlahnya. Kalau nggak mau rame, ya datangnya mesti pagi. Jam 6 pagi pas baru dibuka, mungkin masih sepi. Hehehe. 

Oya ada satu lagi yang aku suka. Sekarang kalau pulang dan mau keluar ke jalan raya, ada orang yang bantuin ngasih aba-aba buat nyebrang. Dulu waktu belum ada yang bantuin nyebrang,  suka deg-degan karena kendaraan lain yang lewat situ pada kenceng-kenceng  banget. 

aku sih seneng melihat banyak perubahan di Pantai Karang Jahe. Semoga fasilitas-fasilitas yang disediakan bisa dirawat dengan baik. Yang masih kurang bisa dibenahi. Kebersihan dan ketertibannya bisa terus terjaga. 



P.S:
(Thank you Mbak Ienas, Mbak Uuz, Mbak Iyah & Mas Irul untuk foto-fotonya)











Tidak ada komentar:

Posting Komentar