Kamis, 04 Desember 2008

Maryamah Karpov

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:Andrea Hirata
Akhirnya setelah menunggu selama berbulan-bulan, buku terakhir dari seri tetraloginya Andrea Hirata keluar juga akhir Nopember ini. aku langsung beli dooong... hehehe
Namun sayang, ternyata cerita Maryamah Karpov -menurutku lhooo- nggak sedahsyat buku-buku sebelumnya. Kurang gereget gitu deh...
Aku juga sempat kecele dengan sub judulnya "Mimpi-mimpi lntang" -eh benar nggak istilahnya sub judul? :)
aku pikir di dalamnya bakalan banyak bercerita tentang Lintang. eh ternyata nggak. Agak kecewa juga koz aku masih pengen tau banyak soal Lintang. (Mas Ikal, bikin buku soal Lintang doooong. hehehe)
Tapi walaupun agak kurang gereget, buku ini tetap berhasil membuatku berkaca-kaca -di buku pertama s/d terakhir selalu ada bagian yang membuatku 'termehek-mehek'. Yaitu, saat Ikal menceritakan tentang Bapaknya yang akan naik pangkat tetapi ternyata nggak jadi.
Ada cerita yang aku kurang bisa percaya. Cerita ketika Ikal membuat perahu sendiri. Bukan underestimate pada si Ikal tapi kayaknya kok gimanaaa gitu. terlalu ajaib. hihihi....
Cerita selebihnya kebanyakan tentang pencarian Ikal akan sosok A Ling, cinta pertamanya. Segitu cintanya kah Ikal pada A Ling sampai berkorban apa aja? ck.. ck.. ck.. Hebaaatttt!!!
Dan endingnya..... cukup mengharukan dan sedikit mengejutkan. Silahkan membeli bukunya bagi yang penasaran. hehehehe....

Foto diambil dari sini

5 komentar:

  1. aku gak terlalu suka sama buku2 sebelumnya jg sih, jd gak gtu penasaran....menurutku banyak hal yang 'too good to be true..." hehhee

    BalasHapus
  2. bukannya aku nggak suka, tapi belum2 aku udah capek membayangkan baca buku setebal itu. hihihi... jadi nggak bisa komen. lha pengin baca seri pertamanya, harus antre dulu -secara gak bisa beli sendiri, jadi maunya pinjam. hahaha....

    BalasHapus
  3. setuju dik, bahkan judul buku itu mnurutku ga nyambung.

    BalasHapus
  4. orang indonesia butuh inspirasi mimpi. mungkin ide dasarnya gak istimewa. tapi hanya sekedar ide dan mimpi sederhana yang diceritakan dengan baik. mungkin juga orang indonesia jarang bercerita dengan baik.

    BalasHapus